Pesawat Boeing 747 milik penerbangan New Zealand Air terbang selama dua jam dengan satu mesin yang bahan bakarnya campuran dari bahan bakar jet dan minyak jarak dengan perbandingan 50:50.
Daud Morgan, Chief Pilot Angkatan udara New Zeland berkata, "Jarak adalah suatu tanaman yang tumbuh pada daerah beriklim tropis salah satu sisi dari dari garis katulistiwa, ini merupakan tanaman dimana orang-orang tidak bisa memakannya dan persediaan tidak bisa dimakan karena ia sedikit beracun tetapi ia menghasilkan biji dan biji itu berisi minyak dan minyak itu dapat disuling menjadi suatu bahan bakar jet."
Angkatan udara New Zeland, yang mana menginginkan 10 persen dari bahan bakarnya terdiri dari biofuel (bahan bakar hayati) di tahun 2013, mengatakan bahwa penerbangan itu adalah suatu tonggak sejarah yang penting.
Bukan hanya perusahaan penerbangan yang mencari-cari bahan bakar ramah lingkungan. Virgin Atlantic menggunakan suatu bahan bakar campuran bio-jet yang dibuat dari minyak babassu dan minyak kelapa di sebuah penerbangan komersil awal tahun ini.
Tetapi minyak jarak sudah diproduksi secara massal untuk sumber biofuel yang tidak bersaing untuk sumber dengan tanaman pangan.
Ahli Serangga Ruud Kleinpaste mengatakan biofuel dapat benar-benar mendorong keanekaragaman hayati. Menurutnya, apabila manusia menghasilkan karbon yang tidak bersumber dari fosil, melainkan dari tanaman, hal ini dapat mengurangi dampak negatif bagi dunia. Hal ini membantu keanekaragaman hayati bagi semua mahluk di dunia ini.
Tetapi ahli-ahli yang lain tidak terlalu optimis dan memperingatkan bahwa tanaman jarak adalah beracun dan hasilnya tak dapat dipercaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar